Statistik 2: Korelasi dan Regresi2
PENERAPAN
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI DALAM MENENTUKAN ARAH HUBUNGAN ANTARA DUA FAKTOR
KUALITATIF PADA TABEL KONTINGENSI
Dalam suatu penelitian
yang mengamati lebih dari satu faktor atau peubah, biasanya akan timbul
persoalan tentang relasi atau hubungan di antara faktor-faktor yang diamati
dalam penelitian. Untuk mengetahui bentuk hubungan di antara faktor-faktor
tersebut dapat digunakan analisis regresi yang merupakan hubungan sebab akibat.
Dalam analisis regresi, bentuk hubungan di antara faktor dinyatakan dalam
bentuk hubungan fungsional yang dinyatakan dalam suatu persamaan dan disebut
persamaan regresi. Persamaan regresi dapat ditentukan dari sebaran data hasil
pengamatan dan bentuknya merupakan garis lurus (linier) atau dalam bentuk non
linier (lengkung).
Dalam tulisan ini dibahas
tentang bagaimana menentukan arah hubungan dan mengukur kadar ketergantungan
antara dua faktor kualitatif yang disajikan dalam tabel kontingensi dengan
menggunakan analisis regresi/korelasi dan uji khi-kuadrat. Suatu faktor dapat
dinyatakan independen atau bebas dengan suatu faktor lainnya, jika dapat
dibuktikan bahwa nilai hubungannya itu tidak ada atau nilai khikuadratnya
relatif kecil atau koefisien korelasinya menuju nol. Hal ini berlaku
sebaliknya, yaitu jika nilai khi-kuadratnya cukup besar atau koefisien
korelasinya tidak nol, sehingga dapat disimpulkan kedua faktor tersebut saling
tergantung. Keputusan yang menyatakan ada atau tidak adanya hubungan di antara
kedua faktor dapat ditentukan berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang
ditempuh dengan menggunakan sebaran khi-kuadrat atau hasil pengujian koefisien
korelasi dengan sebaran t.
Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk memberikan gambaran tentang prosedur dan penggunaan analisis
ketergantungan antara dua faktor kualitatif yang disajikan dalam tabel
kontingensi dengan menggunakan sebaran khi-kuadrat dan koefisien korelasi dan
analisis regresi untuk menelaah keberartian dan arah dari bentuk hubungan
tersebut. Selanjutnya membandingkan hasil dari kedua cara yang tempuh.
METODE
Uji
Keterangan antara dua faktor kualitas dalam tabel kontingensi
Secara umum, hipotesis
yang diuji dalam uji ketergantungan antara dua faktor kualitatif dalam tabel
kontingensi dapat ditulis sebagai berikut:
untuk i = 1, 2, ….,b dan j = 1, 2,…,k
Dimana adalah total hasil pengamatan baris ke i dan
adalah total pengamatan kolom ke j.
Untuk menguji hipotesis
di atas digunakan statistic khi-kuadrat dengan rumus (Steel dan Torie, 1980):
Regresi Linier Sederhana
Untuk mempelajari bentuk
hubungan fungsional antara dua peubah atau dua faktor biasa digunakan analisis
regresi merupakan. Dalam analisis regresi, dikenal ada dua jenis peubah, yaitu:
peubah respon atau disebut juga peubah tak bebas (dependent) yaitu peubah yang
keberadaannya diperngaruhi oleh peubah lainnya dan biasa dinotasikan dengan Y.
Peubah prediktor dan disebut juga peubah bebas (independent) yaitu peubah yang
tidak dipengaruhi oleh peubah lainnya dan biasa dinotasikan dengan X. Secara
matematik hal tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi atau Y = f (x).
Untuk regresi linier sederhana bentuk persamaannya dapat digambarkan melalui
persamaan dengan
merupakan residual (sisaan) yang diasumsikan
menyebar normal.
Uji ketergantungan
dengan koefisien Korelasi
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dari
tulisan ini adalah sebagai berikut: (1) Bila Qii = c untuk semua i dan j dapat
diperoleh Eii = c atau Eii= Qii = c dan nilai khi-kuadratnya sama dengan 0
(nol). Koefisien korelasinya juga sama dengan nol sehingga dapat disimpulkan
tidak terdapat keterkaitan/ketergantungan di antara kedua fakktor. Tetapi
apabila Oij = c untuk i =j dan Oij=0 untuk i≠j atau hasil pengamatan mengelompok
pada diagonal tabel kontingensi dapat diperoleh nilai khikuadrat yang cukup
besar yang berarti ada ketergantungan di antara kedua factor; (2) dengan uji
khikuadrat dan hasil pengamatan yang tersaji dalam tabel kontingensi penelaahan
kedua faktor, hanya dapat disimpulkan ada atau tidak ada ketergantungannya,
sedangkan arah hubungannya tidak dapat dideteksi. Untuk maksud ini dapat
digunakan koefisien korelasi dan analisis regresi; (3) untuk hasil pengamatam
yang tersebar dalam diagonal utama tabel kontingensi dan yang tersebar pada
diagonal tetapi bukan diagonal utama diperoleh nilai khi-kuadrat dan
kesimpulannya sama untuk keduanya serta tidak menunjukan arah dari hubungannya.
Kasus ini jika digunakan koefisien korelasi dan analisis regresi dapat diperoleh
nilai koefisien korelasi r = +1 untuk pengamatan yang tersebar dalam diagonal
utama dan r = -1 untuk pengamatan yang tersebar dalam diagonal (bukan diagonal
utama) sehingga untuk r = +1 kedua faktor membentuk hubungan searah, sedangkan
untuk r = -1 berlaku sebaliknya (bentuk hubungannya berlawanan); (4) dalam
contoh JJFP dan JLR nampak bahwa pengujian dengan khi-kuadrat dan koefisien
korelasi menghasilkan kesimpulan yang sama, tetapi dengan koefisien korelasi
dapat diketahui arah hubungannya. Arah hubungan yang didapat dari contoh kasus
ini adalah negatif yang menunjukan bahwa bentuk hubungan antara kedua faktor
adalah negatif atau berlawanan tetapi nilai/kadarnya kecil sekali.
Komentar
Posting Komentar