uji prasyarat

 

 

PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS

(UJI HOMOGENITAS DAN UJI NORMALITAS)

A.    Pendahuluan

Dalam rangka menguji hipotesis statistik, maka peneliti terlebih dahulu menentukan statistik uji mana yang tepat digunakan, apakah menggunakan uji statistik parametrik atau non parametrik (Supardi, 2013: 129). Dalam penggunaan uji statistik parametrik dan non parametrik, perlu dilaksanakan uji persyaratan analisis. Pengujian dengan uji statistik inferensial parametrik mensyaratkan uji normalitas, uji homogenitas variansi, dan uji linearitas.

Langkah uji hipotesis statistik yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti dalam melakukan uji persyaratan analisis, yakni: (1) rumuskan hipotesis H0 dan H1; (2) Tetapkan tingkat signifikansi α ; (3) Tetapkan daerah kritis atau daerah dimana H0 ditolak atau H1 diterima; (4) Tetapkan statistik uji; (5) Lakukan perhitungan; (6) Ambil kesimpulan (Ergusni, 2015: 53-54).

B.    Metodologi

Penelitian kualitatif tidak langsung mencari data di lapangan. Penelitian kepustakaan (Library Research) adalah salah satu jenis penelitian yang termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian kepustakaan berfokus pada analisis filosofis dan teoritis daripada uji empiris di lapangan. Analisis buku referensi tentang pembelajaran statistika dan metodologi penelitian di perguruan tunggi adalah dasar dari penelitian ini. Untuk memulai, penelitian ini mencari literatur atau artikel yang relevan dengan topik yang akan diteliti; kedua, mengutip atau mencatat sumber yang digunakan; dan ketiga, menganalisis dan membuat laporan tentang temuan penelitian.

C.    Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.     1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama.

Uji homogenitastas variansi diantaranya:

a.      uji Harley, merupakan uji homogenitas variansi yang sangat sederhana karena cukup membandingkan variansi terbesar dengan variansi terkecil.

b.     uji cohran, Cochran mempertimbangkan seluruh variansi yang akan diuji homogenitasnya, sehingga Uji Cochran lebih sensitif dibandingkan dengan uji Harley. Jika salah satu variansi kelompok jauh lebih besar dibandingkan dengan variansi kelompok yang lain, maka uji Cochran tampak lebih baik daripada uji Harley. Kesamaan uji Cochran dan Uji Harley adalah menuntut adanya kesamaan n dari setiap kelompok yang akan dicari homogenitasnya.

c.      uji levene, Uji levene ( levene 1960 ) digunakan untuk menguji kesamaan varians dari beberapa populasi. Uji levene merupakan uji alternatif dari uji Bartlett. Jika ada bukti yang kuat bahwa data berdistribusi normal atau mendekati normal, maka uji Bartlett lebih baik digunakan. Uji Levene menggunakan analisis varian satu arah. Data ditranformasikan dengan jalan mencari selisih masing-masing skor dengan rata-rata kelompoknya

d.     uji barlett, Uji Bartlett didasarkan pada suatu statistik yang distribusi teroknya memberikan nilai kritis yang tepat bila ukuran teroknya sama. Nilai-nilai kritis ini untuk ukuran terok yang sama dapat pula digunakan untuk menghasilkan hampiran nilai-nilai kritis yang amat teliti untuk ukuran terok yang tidak sama. Namun demikian, uji Bartlett sangat peka terhadap ketidaknormalan distribusi, sehingga perlu ada uji normalitas distribusi skor masing-masing kelompok.

2.     2. Uji Normalitas

Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

a.      Uji kolomogorov Smirnov

Uji Kolmogorov Smirnov (KS) adalah alat uji statistik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu sampel berasal dari suatu populasi yang memiliki sebaran data tertentu atau mengikuti distribusi statistik tertentu. Distribusi statistik yang sering diuji menggunakan uji KS adalah Distribusi Normal (apakah suatu berdistribusi normal).

Dalam uji Kolmogorov Smirnov hipotesis yang diajukan adalah:

b.     Uji Lilliefors

Uji normaliatas dengan uji Lilliefors merupakan uji kenormalan secara non parametrik. Uji Lilliefors juga merupakan penyempurnaan dari rumus Kolmogrov-Smirnov sehingga sifatnya menyederhanakan. Rumusan Hipotesis untuk uji Lilliefors ini adalah:

D.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa uji persyaratan analisis sangat dibutuhkan, dalam rangka seorang peneliti menguji hipotesis statistik yang diajukan. Uji persyaratan analisis berupa uji homogenitas dan uji linearitas. Uji homogenitas varians populasi dapat dilakukan dengan beberapa statistik uji, yakni: uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett. Sedangkan uji normalitas dapat dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors.


pdf link jurnal




Komentar

Postingan populer dari blog ini